Friday, June 6, 2008

Tips and Trick Registry

Otak-atik regristri dibilang gamapang-gampang, ya memang gampang. Jadi yang tidak tahu apa itu registry harus belajar dulu apa fungsinya registry. Yang udah tahu baik itu dikit atau banyak atau sama sekali tidak tahu, ini ada sedikit tip yang bisa anda lakukan kepada komputer anda, bukan komputer orang lain ya. Sebagian besar dari tip ini sudah dicoba dan dahasilnya lumayan, bisa buat nambah kecepatan dan keamanan komputer.

Mengoptimalkan resolusi monitor & VGA di debian

Tiap kali saya menginstall debian di komputer kantor, kejadian ini selalu muncul. Yakni setelah proses instalasi debian 100% kemudian masuk GUI, maka resolusi monitor kita tidak bisa maksimal. Dikomputer saya defaultnya 640×480, jadinya gambarnya GEDE2 n gak sedap dilihat mata..hehe.. :D untuk mengatasi msalah ini cukup mundah, anda tinggal configurasi ulang.

Langkhnya cuman 1, masuk ke console dan login sebagai root :
#dpkg-reconfigure xserver-xorg

Kemudian tinggal ikuti saja, dan gak perlu ganti2 setting, karena debian akan mendeteksi secara otomatis, Jika sudah selesai anda reboot. Selamat resolusi debian anda sekarang sudah bisa diganti ke 1024. :)

BBagaimana cara melihat versi linux yang kita pakai?

Untuk melihat versi linux yang dipakai anda dapat menggunakan perintah :

#cat /etc/slack —-> kemudian tekan tab

Contoh :

root@cyberkios:~# cat /etc/slackware-version
Slackware 10.0.0
Untuk tiap distro biasanya berbeda, cuman letaknya biasanya di /etc/namaOS

apt-spy bechmark mirror mana yang tercepat?

Kepala pusing, badan pegel, tanggal tua dompet tipis :( itulah yang saya alami sekrang….kerja lagi jaga pgnnya utek squid, tapi otak udah panas jadinya engga dulu deh. Ehhh..tiba YM teman masuk, bilang :

(06:53:39 PM) teman: onok carane golek mirror seng paleng banter
(06:53:40 PM) teman: :D
(06:53:55 PM) saya: piye?
(06:53:59 PM) saya: :D
(06:54:04 PM) teman: install apt-spy disek

Oke, thanks atas infonya :) jadinya coba2 ini aja deh, ringan buat kepala, tidak mengakibatkan puzing. Langsung saja langkah-langkahnya, seperti biasa login root :

# apt-get instal apt-spy

Jika instalasi sudah selesai, ketik :

#apt-spy update

Setelah berhasil anda tinggal menjalankan perintah bechmark, saya test menggunkan server indonesia :

#apt-spy -d stable -s id

maka akan keluar :

SERVER: kebo.vlsm.org
Benchmarking FTP…
Downloaded 178104 bytes in 15.70 seconds
Download speed: 11.08 kB/sec
Benchmarking HTTP…
Downloaded 166214 bytes in 16.27 seconds
Download speed: 9.98 kB/sec

SERVER: debian.indika.net.id
Benchmarking HTTP…
Downloaded 173481 bytes in 15.39 seconds
Download speed: 11.01 kB/sec

SERVER: kambing.vlsm.org
Benchmarking FTP…
Downloaded 175664 bytes in 28.66 seconds
Download speed: 5.99 kB/sec
Benchmarking HTTP…
Downloaded 40239 bytes in 20.92 seconds
Download speed: 1.88 kB/sec
Writing new sources.list file: /etc/apt/sources.list

Jika selesai maka sources.list yang tercepat akan otomatis tersimpan di /etc/apt/sources.list . Bila anda tidak puas dengan bechmark dengan 2 server saja anda bisa menambahkan list2 server indonesia yang lain di /var/lib/apt-spy/mirrors.txt

#vim /var/lib/apt-spy/mirrors.txt

Untuk option-option lain bisa dilihat dibawah ini:

-d distribution
Debian distribution to use. Sensible values would be `stable’, `testing’ or `unstable’. This value is directly used in the generated sources.list, and is required unless updating.
-a area
This will cause only servers in the specified area to be benchmarked. By default, valid values for area are `Africa’, `Asia’, `Europe’, `North-America’, `Oceania’ and `South-America’. It is very easy to define your own areas or subset of servers to benchmark. For further details see apt-spy.conf(5).
-c config
configuration file to use instead of /etc/apt-spy.conf.
-e number
`early finish’. Stop benchmarking after number of servers have been completed. Act as if all servers were benchmarked upon completion.
-f file
file to grab from the Debian servers. By default apt-spy will test the servers by getting part of the `ls-lR’ file in the base of the Debian tree on the mirror. This tells apt-spy to get file instead. It is assumed that this file is also relative to the Debian base directory.
-i file
use file as input for apt-spy. You should generate this input file using the -w option.
-m mirror-list
where to load the mirrors list from or where to save it to. The default location is /var/lib/apt-spy/mirrors.txt. Using this option allows you to specify a different location. When updating, this defines where the updated mirrors list will be saved.
-o output-file
location for the new sources.list. By default the new file is created as /etc/apt/sources.list.
-p proxy
use proxy as a prxy server. This should be specified as `hostname:port’.
-s country-list
A comma-separated list of countries to benchmark. At the moment, this cannot be used with the “area” option.
-t time
how long (approximately) in seconds to download for. By default time is 15 seconds. How long the benchmark actually downloads for varies due to the way libcurl works. With the default 15 seconds, the benchmark generally takes beween 10 and 25 seconds. Each server has potentially two protocols (ftp and http) so roughly one minute per server would be a reasonable estimate of how long it should take. Be aware that this does vary considerably, and that benchmarking any more than a very few servers takes considerable time (possibly several hours for `-a All’).
-u update-URL
specify custom URL to get an updated mirrors list from. This can be http, ftp, file, or any other URL type supported by libcurl.
-w file
write a number of top servers to file in a format suitable for use with the -i option. The number of servers to output can be specified with the -n option, and defaults to 5.
-n number
the number of top servers to write with the -w option.
update
connect to http.us.debian.org and download the mirror list to /var/lib/apt-spy/mirrors.txt. The -u or -m options may be used to respectively specify a different URL for the mirrors list or a different location for the downloaded file.
-v
output a version number.
-h
print a short usage message.

Ok. Selesai sudah, semoga sedikit bahan percobaan ini bisa berguna buat kita semua.

Mengubah Bahasa di Desktop Debian

Setelah beberapa hari yang lalu menginstall Debian, sekarang saya menemui beberapa keganjalan :D Bukan apa2 sih, cuma bahasa waktu instalasi saya pilih Indonesia, jadinya sekarang desktopnya bahasa indo semua. Bukannya gak cinta ama negeri sendiri, tapi jadinya binun aja kalau gak pake English :D Sok kepinteran, padahal bahasa English saya ancurnya minta ampun. Daripada ngom gak jelas, langsung saja caranya.

Perintah mengganti bahasa & menambah list bahasa yang bisa digunakan, masuk root kemudian :

#dpkg-reconfigure locales

Tinggal anda ikuti saja :)

Thursday, June 5, 2008

Clear cache Proxy Squid

Squid adalah salah satu cache server yang tugasnya secara global adalah menyimpan aktifitas surfing internet kita, sehingga akan menghemat bandwidth yang dipakai karena sekali kita browsing ke suatu situs maka situs tersebut akan disimpan kedalam cache Proxy kita, sehingga ketika orang lain atau kita sendiri membuka situs yang sama maka akan terasa lebih cepat dan menghemat bandwidth.

Squid yang saya gunakan terinstall di Redhat9. jadi semua sintaksis yang ada disini berjalan di redhat9.

untuk saat ini tidak akan diceritakan bagaimana proses installasi PROXY dengan SQUID, tetapi mungkin dikesempatan lain.. (Insya Allah)

Jadi bila kita ingin melalukan pembersihan Cache pada PROXY kita, dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:

1. Stop proses SQUID yang sedang berjalan
Service squid stop atau squid -k shutdown

2. Bersihkan semua direktori swap proxy
biasanya disesuaikan dengan settingan pada squidnya masing-masing, misal untuk settingan
squid saya semua direktori swap ditempatkan di: /var/spool/squid

jadi untuk menghapus semua file dan direktori swap tersebut maka kita bisa gunakan sintak:
rm -fdR /var/spool/squid/*

nb: Teks yang berwarna merah bersifat dinamis sesuai settingan masing2 squid.
Menurut pengalaman saya, proses pembersihan data pada direktori swap ini, memakan waktu yang agak lama juga .. ha ha ha ha :D

3. Membangun kembali direktori swap yang baru
setelah kita membersihkan direktori swap, jangan lupa kita untuk membangun kembali yang baru
agar PROXY kita dapat berjalan kembali seperti semula.

silahkan gunakan sintak ini:
squid -z

4. Menjalankan kembali Proxy kita
jalankan kembali Proxy kita dengan sintak:
service squid start

Mungkin itu saja dulu yang ingin disampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi saya dan orang lain, mohon maaf bila ada kesalahan

dikutipdari : http://sangjolie.blogspot.com/2007/12/clear-cache-proxy-squid.html

System error 1219 has occurred.

Kemarin disalah satu komputer client, network mappingnya tidak bisa jalan. Waktu dijalankan selalu keluar pesan :

System error 1219 has occurred.
Multiple connections to a server or shared resource by the same user,
using more than one user name, are not allowed. Disconnect all
previous connections to the server or shared resource and try
again..”

Ternyata masalah diatas cukup simple, yakni gara windows yang tidak mengijinkan satu account digunakan untuk login mapping 2x. Jadi untuk mengatasinya cukup ketik:

net use * /del

C:\Documents and Settings\pdsr1>net use * /del
You have these remote connections:

LPT1: \\gsc3\HPLaserJ
\\GSC2\MY DOCUMENT
\\LUKMAN\HASIL DESAIN
\\PDSR-FO\FIDDATA
\\LUKMAN\IPC$
\\Lukman\IPC$
Continuing will cancel the connections.

Do you want to continue this operation? (Y/N) [N]: y
There are open files and/or incomplete directory searches pending on the connect
ion to \\PDSR-FO\FIDDATA.

Is it OK to continue disconnecting and force them closed? (Y/N) [N]: y
The network connection could not be found.

More help is available by typing NET HELPMSG 2250.

Setelah keluar tulisan diatas, saya mapping lagi udah bisa jalan. :D